Home » , » Timbangan Hati

Timbangan Hati

“Mintalah pendapat hatimu dan mintalah pendapat jiwamu, wahai Wabishah. Sesuatu itu kebaikan bila membuat hati tenteram, membuat jiwa tenteram, sedangkan dosa membuat hati gelisah dan kegoncangan dalam dada” (HR. al-Darimi).

Hati manusia memiliki sinyal yang terus menyala untuk membantu memberi pertimbangan yang baik.  Misalnya, pertimbangan dalam memilih yang pantas untuk dilakukan atau tidak dalam hidup ini.  Memiliki sinyal istimewa ini, kita sebagai makhluk yang mudah lupa sepatutnya sangat bersyukur karena akan terbantu dalam menuntun hidup ini.  Namun, tak sedikit di antara kita yang mengabaikan sinyal hati dalam memutuskan suatu pilihan.

Jelasnya, banyak keputusan dalam hidup ini yang serampangan dibuat tanpa pertimbangan hati nurani.  Ini sebuah pengabaian sesuatu yang penting, apalagi Rasulullah sendiri juga pernah menganjurkan penggunaannya. Lebih-lebih ketika salah memilih atau terjerumus ke dalam lubang kejahatan, hati juga yang paling dahsyat menanggung rasa malu dan sakit.

Ketika terbongkar serangkaian perbuatan berdosa yang pernah atau sedang dilakukan, misalnya, hati serta-merta menjadi tak tenteram.  Ketidaktemteraman ini juga sebenarnya telah terjadi saat akan melakukan perbuatan tersebut, pertanda akan keburukan. 

Apalagi setelah melakukannya, akan selalu dihantui rasa takut kalau-kalau terbuatan tersebut diketahui orang lain.  Ini adalah di antara kesengsaraan kecil di dunia, di antara kesengsaraan besar yang akan ditimpakan oleh Allah, terutama di akhirat kelak.  Dan tak ada perbuatan berdosa yang tak terbongkar, kalau tidak di dunia, di akhirat kelak.  

0 comments:

Post a Comment