Home » , , » Ustadz Yusuf Mansur : Awas, Bahasa Kristenisasi

Ustadz Yusuf Mansur : Awas, Bahasa Kristenisasi

Ustadz Yusuf Mansur: Awas, Bahasa Alay Bentuk Kristenisasi

Baru-baru ini akun facebook Ustad Yusuf Mansur dikejutkan dengan sebuah status kontroversial. Dalam status tersebut, Ustad Yusuf yang diikuti banyak fans tersebut, menyatakan bahwa penggunaan kata “ciyus” (menurut apa yang ia temukan di google) yang berarti singkatan dari “Cinta Yesus.”

Respon orangpun bervariasi. Ada yang menelan bulat-bulat. Bahkan mengkaitkan bahasa Alay sebagai produk Yahudi dan Kristen untuk menginfiltrasi Islam. Tapi ada juga yang curiga. Ustad Yusuf bukanlah tipikal pecinta “teori konspirasi” bagi beberapa orang.

Bahasa alay seperti kita tahu adalah bentuk penyimpangan dalam penggunaan bahasa Indonesia. Dalam kasus ini orang mungkin bisa berkata, “yang penting ambil hikmahnya saja” atau “ini kan intinya supaya orang lebih berbahasa Indonesia yang benar.” Namun pertanyaannya, diperbolehkankah kita suudzon / berprasangka untuk sebuah alasan yang tepat ?

Dari status ini ada 2 pesan implisit bahwa :

1. Bahasa alay (kata ciyus) adalah produk agama Kristen. Ini artinya ajaran Kekristenan merusak Bahasa Indonesia.

2. Bahasa alay adalah sarana dakwah kristenisasi yang dilakukan secara implisit. (Bahwa ketika menyebut kalimat tersebut, seolah seperti menyebut kalimat syahadat dan lalu masuk Kristen tanpa sadar)

Kedua hal ini pada akhirnya justru berpotensi menyebabkan SARA dan kebencian pada umat Kristen hanya diakibatkan oleh teori cocoklogi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Sulit dipercaya kalau ustad sekaliber Yusuf Mansur sampai mengkambinghitamkan agama lain hanya supaya umatnya tidak berbahasa alay. Apalagi hanya dengan mengandalkan google. (Kok deja vu sama kasus Rhoma Irama vs Jokowi yah?)

Ada kemungkinan akun tersebut bukan akun asli Ustad Yusuf Mansur. Memang sangat marak dan mudah bagi beberapa orang yang berusaha menanamkan fanatisme sempit secara terselubung lewat dunia maya. Dengan menggunakan “nama besar” orang tertentu, semua kata yang mereka ucapkan menjadi “believable” dan “legit.” Apalagi bila terlihat didukung jumlah fans yang banyak.

Semoga ustad Yusuf (bila memang bukan akunnya) menyadari hal ini dan mengeluarkan pernyataan kontra bahwa ia tidak terlibat menulis hal tersebut. Dengan begitu, umat tahu dimana kejelasan pola pikir dan ideologi ustad Yusuf berpijak dan mampu memilah mana yang benar dan mana yang salah

Moral of Story: Berprasangka dan Melakukan Hal Buruk untuk Suatu Kebenaran Tidaklah Tepat. Merampok rumah orang dengan alasan memberi pada orang miskin, sampai kapanpun tidak akan pernah dibenarkan.

http://unik.kompasiana.com/2013/02/09/ustadz-yusuf-mansur-awas-bahasa-alay-bentuk-kristenisasi-532137.html

0 comments:

Post a Comment