Malam Jumat ini, secara kebetulan dalam penanggalan Jawa adalah merupakan malam Jumat Kliwon, dimana akan ada sebuah fenomena di langit yang kembali menyapa penduduk di Bumi. Fenomena tersebut adalah Gerhana bulan sebagian (GBS) yang mana wajah Bulan akan berubah dari yang awalnya putih bersih menjadi memiliki bopeng di salah satu sisinya.
Berdasarkan informasi yang dipublikasikan oleh situs Kafe Astronomi, proses GBS akan dimulai Jumat (26/4/2013) pukul 01.30 WIB. Satu jam lima puluh menit kemudian, Bulan memasuki wilayah umbra.
Puncak gerhana akan terjadi pukul 03.07. Saat itu, wajah Bulan yang putih menjadi sedikit redup. Karena ada bagian Bulan yang tak terpapar sinar Matahari akibat terhalang Bumi, salah satu sisi Bulan akan tampak gelap, seperti memiliki bopeng.
GBS akan berlangsung hingga pukul 03.21. Setelah itu, Bulan akan mulai tampak normal. GBS kali ini istimewa karena menjadi GBS kedua terpendek selama abad ke-21. Jadi, fenomena ini tidak pantas untuk dilewatkan.
Pastinya, ada syarat-syarat untuk bisa menikmati fenomena ini. Syarat utama, langit harus cerah. Jadi, berharaplah agar tak ada awan dan hujan pada Jumat dini hari nanti. GBS bisa disaksikan dengan mata telanjang.
Sambil menunggu gerhana, pengamat bisa melihat Planet Saturnus yang terkenal dengan cincinnya. Saturnus malam ini akan tampak sepanjang malam. Saturnus akan tampak cukup cerlang. Magnitud atau tingkat kecerlangannya 0,34.
Soal GBS yang jatuh pada malam Jumat Kliwon tak usah terlalu dikhawatirkan karena menurut para ahli astronomi Gerhana adalah sebuah fenomena di langit yang biasa. Tidak akan ada musibah atau malapetaka sebagai akibat langsung dari munculnya Gerhana Bulan Separuh
Berdasarkan informasi yang dipublikasikan oleh situs Kafe Astronomi, proses GBS akan dimulai Jumat (26/4/2013) pukul 01.30 WIB. Satu jam lima puluh menit kemudian, Bulan memasuki wilayah umbra.
Puncak gerhana akan terjadi pukul 03.07. Saat itu, wajah Bulan yang putih menjadi sedikit redup. Karena ada bagian Bulan yang tak terpapar sinar Matahari akibat terhalang Bumi, salah satu sisi Bulan akan tampak gelap, seperti memiliki bopeng.
GBS akan berlangsung hingga pukul 03.21. Setelah itu, Bulan akan mulai tampak normal. GBS kali ini istimewa karena menjadi GBS kedua terpendek selama abad ke-21. Jadi, fenomena ini tidak pantas untuk dilewatkan.
Pastinya, ada syarat-syarat untuk bisa menikmati fenomena ini. Syarat utama, langit harus cerah. Jadi, berharaplah agar tak ada awan dan hujan pada Jumat dini hari nanti. GBS bisa disaksikan dengan mata telanjang.
Sambil menunggu gerhana, pengamat bisa melihat Planet Saturnus yang terkenal dengan cincinnya. Saturnus malam ini akan tampak sepanjang malam. Saturnus akan tampak cukup cerlang. Magnitud atau tingkat kecerlangannya 0,34.
Soal GBS yang jatuh pada malam Jumat Kliwon tak usah terlalu dikhawatirkan karena menurut para ahli astronomi Gerhana adalah sebuah fenomena di langit yang biasa. Tidak akan ada musibah atau malapetaka sebagai akibat langsung dari munculnya Gerhana Bulan Separuh
0 comments:
Post a Comment