Diam bukanlah pemecahan masalah
Ternyata diam tak selamanya emas dan itu benar untuk beberapa keadaan dan mungkin salah untuk keadaan yang lain, diam memiliki banyak arti yang beragam. suatu waktu saya sering berdiam diri, diam dalam berkata lisan maupun diam dalam perbuatan dalam arti tidak melakukan apapun hanya menjadi penonton dan hanya bisa bermimpi, namun tidak bisa dielakkan pikiran berbicara terus menerus dan pada akhirnya itu tidak bagus, karena apapun yang dikatakan baik dalam hati maupun kata lisan harus diungkapkan menjadi sebuah kata-kata. otak manusia memiliki banyak informasi, sehingga informasi itupun harus disalurkan pada tempatnya. kadang pikiran yang berbicara tidak diutarakan dalam sebuah tulisan ternyata itu adalah masalah. dan salah satu terapinya adalah menuliskannya langsung apa yang terlintas di kepala.
Inilah mungkin alasan juga kenapa para pujanga yang banyak menulis , sebagian dari mereka berkata banyak banyak lewat tulisan bukan kata-kata.
Bagaimana untuk membuat kebiasaan menulis..? ternyata memang harus mulai sekarang juga dan tak perlu khawatir tentang kepantasan atau enak dibaca atau tidak, namun yang penting apa yang disampaikan oleh penulis terbaca dan dipahami serta diterima oleh pembaca. pembaca pun bisa meneruskan maknanya dengan kata-kata mereka sendiri sesuai dengan apa yang mereka dapat dan mereka fahami.
Bagi mereka yang tidak dapat menyalurkan apa yang ada dibenaknya menulis dalam keadaan apapun adalah sama halnya melakukan terapi bagi diri sendiri meski kapasitas kita masih jauh lebih kecil dibanding dengan para penyair dan penulis lainnya, namun ketahuilah bahwa Allah Subhanahu Wata'ala Maha Kuasa Atas Tiap Tiap sesuatu dan yakinlah seburuk dan sejelek apapun tulisan kita , Insya Allah akan dapat memberikan manfaat kepada orang lain, tergantung kepada apa dan bagaimana serta dari sudut mana mereka memahami tulisan dan atau catatan kita.
Wallahu A'lam Bishowab
0 comments:
Post a Comment